Sturridge Bersyukur Bisa Meninggalkan Manchester City
Dapat Meninggalkan Manchester City, Sturridge Bersyukur
Berita Bola – Daniel Sturridge mengaku bahwa dirinya merasa bersyukur dengan keputusannya untuk meninggalkan Manchester City dan akhirnya dapat berlabuh di Liverpool sekarang. Sebelum tiba di Anfield, Sturridge merupakan pemain Chelsea. Empat musim perjalanannya di sana tidaklah mulus. Sama dengan halnya sebelum ia tiba di Stamford Bridge. Pemain berusia 24 tahun tersebut merasakan hal serupa di klub pertamanya, Manchester City. Namun sejak didatangkan oleh Brendan Rodgers, Sturridge berhasil menikmati musimnya yang indah. Ia sudah dijadikan pilihan utama Liverpool, menjadi rekan utama Luis Suarez di ujung tombak The Reds.
Sturridge Beruntung Bisa Bergabung dengan Liverpool
Sturridge bahkan berhasil mencetak 20 gol di ajang Liga Premier musim ini. Kini, ia mengaku beruntung telah melakukan langkah yang tepat dalam karirnya.
“Saya tidak mungkin bisa menjadi diri saya yang sekarang jika saya bertahan disana,” ujar Sturridge kapada Daily Mirror.
“Sangat sulit bagi saya untuk bermain di Manchester City sebagai pemain muda berusia sekitar 18-19 tahun, dengan berlimpahnya kekayaan yang mereka miliki.”
“Realistisnya saja, City hanya memiliki Micah Richards sebagai pemain binaannya di akademi yang dapat bermain di skuad utama. Banyak sekali pemain yang didatangkan oleh Manchester City, jadi saya merasa saya telah melakukan keputusan yang tepat untuk meninggalkan tempat itu.”
Sturridge juga mengakui bahwa hari-harinya di Chelsea sungguhlah kelam. Ia bahkan sempat merasa depresi karena tidak mendapat kepercayaan sama sekali.
“Pertamanya, saya ingin belajar banyak dari pemain-pemain seperti Didier Drogba dan saya mengira saya akan mendapat kesempatan secepatnya, tapi mereka tidak mempercayai saya sebagai penyerang tengah,” lanjut Sturridge.
“Mereka selalu bilang, ‘kau bukanlah penyerang tengah, kau adalah winger‘ itulah bagaimana mereka melihat diri saya dan itu sangat menyakitkan hati saya karena saya selalu bermain di tengah sepanjang hidup saya.”
“Lapangan sepakbola adalah tempat dimana saya dapat mengekspresikan diri saya sepenuhnya, dimana saya dapat merasa kebahagiaan dan semua itu hilang ketika saya di Chelsea.”
“Ada waktu dimana ketika saya sedang duduk di rumah, sangat merasa kecewa dan mulai kehilangan semangat dalam sepakbola.”