Hillary Clinton Tangkis Pertanyaan tentang Skandal Email
Dalam debat calon presiden Partai Demokrat di Las Vegas, Selasa waktu setempat (13/10), Hillary Clinton tangkis pertanyaan tentang skandal email yang selama ini selalu menyerangnya. Dalam debat itu, Hillary Clinton ‘diserang’ rival utamanya, Senator dari Vermont, Bernie Sanders.
Bernie Sanders menyampaikan pertanyaan paling berkesan dalam debat pertama capres Partai Demokrat itu. “Rakyat Amerika muak dengan cerita mengenai emailmu,” kata Bernie Sanders. Bernie Sanders merupakan pesaing terdekat Hillary Clinton di polling dengan meraih 25,1 persen polling.
Komentar Bernie Sanders itu menanggapi Hillary Clinton yang menjelaskan bahwa ia melakukan kesalahan mengenai skandal email itu. Namun Hillary Clinton mengklaim telah menebusnya dengan menyerahkan 55.000 surat elektroniknya saat menjabat Menteri Luar Negeri untuk dipublikasikan secara umum.
Bernie Sanders ingin mengakhiri debat berkepanjangan mengenai skandal email itu dan beralih ke isu yang lebih penting. Menanggapi komentar Bernie Sanders itu, Hillary Clinton tersenyum kemudian menyalaminya. “Terima kasih, Bernie,” kata Hillary Clinton. Sikap Bernie Sanders dan Hillary Clinton itu justru mendapatkan simpati dari para penonton di auditorium debat langsung itu.
“Bernie melakukan hal yang tidak dapat dilakukan oleh staf Hillary Clinton,” kata salah seorang tim kampanye Hillary Clinton. Hillary Clinton diketahui menggunakan jaringan email pribadinya saat menjabat Menteri Luar Negeri. Para penentang mengatakan skandal email itu membuktikan bahwa Hillary Clinton tidak dapat dipercaya menyimpan rahasia negara karena menggunakan email pribadi.
Sejumlah lembaga pengamat pemerintah dan mantan pejabat Badan Pencatatan dan Arsip Nasional mengatakan bahwa skandal email tersebut merupakan pelanggaran serius. Namun Hillary Clinton bersikeras bahwa tidak ada peraturan yang dilanggarnya. Hillary Clinton juga didukung Presiden Barack Obama yang mengatakan bahwa skandal email itu tidak mengancam keamanan nasional.
Hillary Clinton berharap elektabiltasnya kembali naik setelah serangan isu skandal email tersebut. Di awal tahun, Hillary Clinton meraih 60 persen dan saat ini terkikis hingga 40 persen. Sementara Bernie Sanders di awal tahun hanya meraih 4 persen berhasil melewati Joe Biden dan saat ini meraih 25 persen. Jika skandal email terus menyerang Hillary Clinton, bukan tidak mungkin Bernie Sanders akan menjadi yang teratas.
Hillary Clinton Tangkis Pertanyaan tentang Skandal Email
The post Hillary Clinton Tangkis Pertanyaan tentang Skandal Email appeared first on Bulet.in.