Karyawan Palsukan Voucher Tiket Gratis Garuda Indonesia
Karyawan palsukan voucher tiket gratis Garuda Indonesia. Karyawan Garuda Indonesia bernama Adhi Subekti ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan kasus pemalsuan voucher tiket gratis Garuda Indonesia. Adhi Subekti bekerja sebagai marketing analyst yang sudah bekerja selama 23 tahun di maskapai terbesar di Indonesia itu.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti mengatakan, “Tadi pagi (22 September 2015) kami menetukan penetapan tersangka saudara AS (Adhi Subekti), karyawan Garuda Indonesia.”
Adhi Subekti telah memalsukan data-data voucher tiket dan kemudian dijual kepada klien (calon penumpang). Dari perbuatannya itu, Adhi Subekti mendapatkan tip (uang) dan totalnya menimbulkan kerugian mencapai Rp 1,4 miliar bagi Garuda Indonesia.
Krishna Murti menjelaskan bahwa ada sekitar 65 complimentary voucher yang dipalsukan oleh Adhi Subekti. Aksi kejahatan itu diperkirakan dilakukan Adhi Subekti sejak bulan September 2014 hingga Februari 2015. Adhi Subekti diperkirakan memperoleh sekitar Rp 60 juta dari pemalsuan tersebut.
“Dari menjual voucher ia mendapatkan keuntungan Rp 60 juta dari kliennya. Namun sementara ini Garuda Indonesia dirugikan sebesar Rp 1,4 miliar karena pemilik voucher harus digantikan,” kata Krishna Murti.
Lebih lanjut Krishna Murti menjelaskan bahwa voucher itu merupakan bentuk compliment kepada pihak ketiga yang mengajukan proposal kepada Garuda Indonesia dalam rangka penyelenggaraan event. “Misalnya orang menyelenggarakan turnamen golf, mengajukan proposal ke Garuda Indonesia, kompensasinya voucher. Nanti voucher ini bisa ditukar di outlet Garuda Indonesia di Senayan City,” kata Krishna Murti.
Karena tidak semua proposal diterima Garuda Indonesia, Adhi Subekti memanfaatkan hal itu untuk membuat voucher palsu dan menerima sejumlah uang dari klien. Salah satu klien Adhi Subekti adalah PT HIW yang menjadi awal terbongkarnya kasus voucher palsu tiket gratis Garuda Indonesia itu.
Setelah proposal ditolak, PT HIW memberikan sejumlah uang untuk memperoleh voucher palsu dari Adhi Subekti. Tanggal 4 Maret 2015, Direktur PT HIW berinisial BJH meminta NI (saksi) untuk mengubah tanggal keberangkatan penerbangan jurusan Jakarta-Seoul-Jakarta ke outlet di Senayan City.
“Ketika saksi menukar di Senayan City, jadwal penerbangan tidak bisa diganti karena kalau vouhcer itu fixed date. Ketika dicek ternyata nomor voucher tidak dikenal. Dari sinilah pihak Garuda Indonesia mencoba menelusuri dan mendapatkan dugaan voucher itu dipalsukan,” kata Krishna Murti.
Karyawan Palsukan Voucher Tiket Gratis Garuda Indonesia
The post Karyawan Palsukan Voucher Tiket Gratis Garuda Indonesia appeared first on Bulet.in.