Kemajuan Bayern Munchen
Koran Bola Unggulan
Selamat datang ke situs koran bola ini,koran bola ini merupakan situs bola online yang sangat dipercaya akan selalu memberikan hal hal yang sangat menguntungkan sekali bagi para pemain karena situs bola ini lah yang sudah dipercaya oleh para kalangan pemain dan situs ini juga akan menyediakan hal hal seputar bola yang akan sangat berguna sekali seperti berita bola, jadwal bola dan prediksi bola
Dalam satu perjalanan ke kota atau negara baru, ada satu tujuan yang harus didatangi. Mencari tempat makan ciri khas telah pasti. Namun, ada satu perihal yang tidak bisa ditinggalkan demikian saja. Perihal itu ialah berkunjung ke museum kota atau negara yang baru kita datangi.
Kenapa museum? Karena, dari sana kita dapat memandang apakah sebagai jati diri satu tempat atau negara. Begitupun dengan apakah yang dibanggakan oleh tempat itu. Nah, pemikiran semacam itu pun laku waktu Bolanet mendapatkan peluang bagi bertandang ke Jerman atas undangan dari Bundesliga.
Dalam serangkaian pekerjaan Bundesliga Alat Visit, kami mendapatkan peluang bagi berkunjung ke salah satunya museum terpenting di Jerman yaitu museum Bayern Munchen atau FC Bayern Erlebniswelt. Museum ini terdapat di salah satunya pojok Allianz Ajang, stadion sebagai kandang Bayern Munchen.
Kemajuan Bayern Munchen
Museum itu dibuka bagi umum, tentunya dengan waktu operasional yang telah dipastikan. Kami hadir mendekati pertandingan Bayern Munchen menghadapi Herta Berlin pada Sabtu (23/2/2019). Saat kami masuk ke ruang museum, penjaga museum langsung memberikan kata sambutan yang membuat merinding yakni ‘Welcome to the soul of FC Bayern’.
Serta, tidak terlalu berlebih memang bila museum itu dimaksud dengan ‘The soul of FC Bayern’. Masalahnya demikian kita masuk lorong ke arah ke museum, kita telah disajikan jejeran grafis yang tunjukkan kejayaan Bayern. Tidak cuma di pentas domestik, namun pun sukses mereka di level Eropa.
Sesudah masuk, petugas lalu mengantarkan kami bagi masuk ke ruangan cinema. Disana, kami diputarkan film dokumenter mengenai Bayern Munchen. Lantas, sisi yang membuat takjub, Bayern dengan spesial pun memberi ‘hall of fame’ pada 16 pemain yang dipandang seperti figur dengan peran terpenting buat riwayat club.
Konrad Heidkamp, kapten Bayern pada masa 1930-an termasuk juga salah satunya profil yang berada di ruangan ‘hall of fame’. Tentunya ada Franz Anton Beckenbauer atau yang dijuluki Der Kaiser disana. Beckenbauer ialah figur legendaris buat Bayern. Gerd Muller, Sepp Maier sampai Karl Hopfner pun mendapatkan penghormatan yang tinggi disana.
Bila Bolaneters cukuplah asing dengan beberapa nama itu, jadi ada pula nama Oliver Kahn serta Bastian Schweinsteiger dalam jejeran ‘hall of fame’. Kahn ialah salah satunya kiper terunggul dalam dunia serta ia ialah profil terpenting di Bayern. Schweinsteiger? Ia ialah bintang Bayern waktu juara Liga Champions musim 2012-13 serta Jerman waktu juara Piala Dunia 2018.
Tidak cuma pemain, Bayern pun memberikan penghormatan yang tinggi pada beberapa suporternya. Salah satunya buktinya, ada tiga ruangan yang dengan spesial dikasihkan pada supporter di museum. Disana, terpampang beberapa beberapa benda ikonik yang sempat digunakan oleh beberapa supporter waktu memberi dukungan Bayern seperti baju sampai bendera dalam ukuran yang besar.
Narasi Getir di Balik Museum
Dibalik semua kemewahan, kemegahan serta riwayat panjang kejayaan Bayern yang ada di museum, terselip satu narasi getir. Museum Bayern Munchen rupanya dibangun dengan satu ingatan yang kelam. Satu ingatan yang tentu tidak mau diingat oleh beberapa pemain serta simpatisan Die Rotten.
Museum Bayern Munchen dibuka bagi publik pada 25 Mei 2012. Nah, peristiwa itu cuma berlalu dua hari saat kekalahan Bayern di final Liga Champions menghadapi Chelsea pada musim 2011/12. Getirnya, Bayern kalah saat bermain di Allianz Ajang sebagai tempat museum team berdiri. Tentunya, tidak semua tersenyum saat ada di pembukaan museum Bayern.
“Itu ialah satu narasi menegangkan. Kami awalannya mengharap akan ada pesta besar waktu pembukaan. Namun, itu yang berlangsung. Kami kalah di final serta dua hari berlalu museum ini dibuka. Banyak air mata malam itu [di pertandingan final] serta begitupun saat museum dibuka,” kata pemandu museum.
Pada pertandingan final edisi tahun 2012, Bayern memang kalah dengan menegangkan dari Chelsea. Bayern, yang saat itu dilatih oleh Jupp Heynckes, sudah sempat unggul dari gol Thomas Muller. Namun, dua menit mendekati pertandingan selesai, Didier Drogba membobol gawang Manuel Neuer. Pertandingan dipastikan sampai set beradu penalti. Chelsea menang 3-4 sesudah dua penendang Bayern tidak berhasil yaitu Ivica Olic serta Schweinsteiger.
Berlalu satu musim, Schweinsteiger serta kawan-kawan dapat lakukan ‘penebusan dosa’ atas kegagalannya di final Liga Champions. Bayern jadi juara Liga Champions musim 2012/13 selesai meringkus Borussia Dortmund pada pertandingan di Stadion Wembley. Bayern menang 1-2 melalui gol Mario Mandzukic serta Arjen Robben.
Walau disisipi satu narasi getir, namun museum masih jadi representasi kebesaran Bayern Munchen. Ditambah lagi bila lihat jejeran trofi titel juara yang sempat dicapai. Salah satunya yang sangat mencolok ialah barisan trofi Liga Champions yang dicapai oleh Bayern lewat cara hattrick atau tiga musim berturut-turut yaitu pada musim 1973–74, 1974–75, 1975–76.
kami berharap dengan prediksi yang akan kami berikan setiap harinya ini akan sangat berguna sekali bagi apra pemain dan akan sangat membantu sekali bagi para pemainnya