PGAS Pasok Gas Alam Cair untuk Kapal Pelni dan ASDP

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau PGAS pasok gas alam cair untuk kapal Pelni dan ASDP. Penandatanganan kerjasama antara PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, PT Perusahaan Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) dan PT ASDP Indonesia Ferry itu dilakukan pada hari Kamis, 3 September 2015.

Penandatanganan nota kesepahaman itu dihadiri oleh Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso, Direktur Utama Pelni Elfien Goentoro, dan Direktur ASDP Danang S Baskoro. Menteri BUMN Rini Soemarno juga hadir menyaksikan penandatanganan kerjasama itu.

PGAS Pasok Gas Alam Cair untuk Kapal Pelni dan ASDP

PGAS Pasok Gas Alam Cair untuk Kapal Pelni dan ASDP

Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso menyatakan bahwa pihaknya akan membahas infrastruktur yang diperlukan untuk merealisasikan proyek gas alam cair atau LNG ini. Bersama Pelni dan ASDP, PGN akan membahas jenis mesin dan konverter yang digunakan, serta rute kapal yang akan menggunakan LNG.

“Nantinya kami akan berikan infrastruktur yang dibutuhkan untuk pengisian gas. Saya tidak mau mendahului rutenya, tetapi rencananya seluruh Indonesia,” kata Hendi Prio Santoso. PGN akan membangun bunker-bunker yang lokasinya dekat dengan trayek kapal-kapal Pelni, ASDP, dan Ditjen Perhubungan Laut.

Menurut Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso, program konversi ke gas alam cair (liquefied natural gas) ini akan mengurangi impor BBM nasional. Saat ini penggunaan BBM oleh Pelni, ASDP, dan Ditjen Perhubungan Laut mencapai 600 juta liter dalam satu tahun.

Rata-rata setiap bulan tiga perusahaan tersebut memerlukan pasokan 50 juta liter BBM yang terbagi 33,4 juta liter untuk Pelni, 3,5 juta liter untuk ASDP, dan 14,4 juta liter untuk Ditjen Perhubungan Laut. Dengan adanya program konversi LNG, diharapkan impor BBM nasional berkurang.

Sementara itu Direktur Utama Pelni Elfien Goentoro mengatakan bahwa kerjasama dengan PGN itu akan memberikan banyak pilihan bahan bakar untuk kapal-kapal yang dioperasikan Pelni. Apalagi selama ini kebutuhan BBM mencapai 58 persen dari total biaya operasi perusahaan sehingga konversi LNG akan mendatangkan penghematan.

“Dengan harga gas yang lebih murah, maka biaya operasi bisa diturunkan menjadi di kisaran 20 persen,” kata Direktur Utama Pelni Elfien Goentoro. Nantinya jumlah kapal yang akan dikonversi ke LNG mencapai 40 persen dari total armada yang dimiliki Pelni.

PGAS Pasok Gas Alam Cair untuk Kapal Pelni dan ASDP

The post PGAS Pasok Gas Alam Cair untuk Kapal Pelni dan ASDP appeared first on Bulet.in.