Kisah Demichelis Dimasa Kecil di Allianz Explorer Camp 2019
Koran Bola Unggulan
Selamat datang ke situs koran bola ini,koran bola ini merupakan situs bola online yang sangat dipercaya akan selalu memberikan hal hal yang sangat menguntungkan sekali bagi para pemain karena situs bola ini lah yang sudah dipercaya oleh para kalangan pemain dan situs ini juga akan menyediakan hal hal seputar bola yang akan sangat berguna sekali seperti berita bola, jadwal bola dan prediksi bola
Legenda Bayern Munchen, Martin Demichelis, menceritakan masa kecilnya saat berada di Allianz Explorer Camp 2019. Dirinya menceritakan perjalanan yang cukup menyedihkan di masa kecilnya, iya bercerita di di Holywings Epicentrum, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (24/6/2019).
Demichelis berkata “dimasa saat saya kecil, saya mengalami kehidupan yang pahit dimana pada hari tersebut ayah saya meninggal dunia, saya di tinggal oleh sang ayah berumur 14 tahun”.
Ketika iya memberikan sedikit cerita di masa kecik, para orang tua dimana anaknya telah berhasil memenangkan Allianz Explorer Camp 2019, mereka sangat menyimak cerita yang di berikan oleh Demichelis.
“Peran orang tua sangat penting bagi karier pemain. Sebagai pemain, hari ini kamu patut berbangga. Besok, kamu sudah berjalan seperti biasanya,” ujar Demichelis.
“Saya berasal dari wilayah pedalaman di Argentina. Saya keluar rumah dengan usia 14 tahun. Saya harus ke Buenos Aires. Kota yang sangat besar. Tiga bulan setelah saya keluar dari rumah, ayah saya meninggal,” imbuh dia.
Martin Demichelis mengakui bahwa dirinya sangat terbantu karena kehadiran psikolog setelah ayahnya wafat. “Kalau tidak bertemu psikolog, mungkin saya tak akan menjadi pesepak bola,” imbuh mantan pemain berusia 38 tahun ini.
Motovasi Martin untuk para Allianz Explorer Camp 2019
Martin yang disebut dengan pemain Legenda Bayern Munchen, dirinya sengaja di datangkan ke indonesia untuk melatih anak – anak alias coaching clinic dengan para peserta Allianz Explorer Camp 2019 di Stadion PSPT, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (23/6/2019).
Ribuan yang mendaftar untuk menjadi pemain Allianz hanya delapan orang saja yang terpilih sebagai pemain. Anak – anak yang telah di pilih itu akan mengikuti camp di Singapura dan Munchen pada Juli dan Agustus 2019.
“Saat kita pergi, kita masih sebagai anak kecil. Kita tak tahu akan menjadi pemain profesional atau tidak. Kalian saat ini dalam tahap pubertas. Kalau kalian sukses, kalian akan menjadi pesepak bola,” tutur Demichelis.
kami berharap dengan prediksi yang akan kami berikan setiap harinya ini akan sangat berguna sekali bagi apra pemain dan akan sangat membantu sekali bagi para pemainnya