Kementerian Agama Bentuk Tiga Tim Pencari Korban Mina

Kementerian Agama bentuk tiga tim pencari korban Mina. Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah, Arsyad Hidayat, mengatakan bahwa tiga tim ini akan bekerja 24 jam untuk mempercepat penemuan jamaah Indonesia yang menjadi korban.

Arsyad Hidayat menjelaskan tim pertama bertugas melakukan pencarian data jamaah melalui komunikasi intensif dengan ketua-ketua kelompok terbang (kloter) yang melalorkan jamaahnya belum kembali. Tim kedua bertugas melakukan penelusuran ke rumah-rumah sakit milik pemerintah Arab Saudi.

Kementerian Agama Bentuk Tiga Tim Pencari Korban Mina

Kementerian Agama Bentuk Tiga Tim Pencari Korban Mina

Sejumlah rumah sakit yang menjadi prioritas pencarian adalah RS Al Wadi, RS Al Jisr, dan RS King Faisal Syisyah yang berada di Mina. Selain itu ada juga rumah-rumah sakit di luar Mekkah yaitu RS Garda Nasional (Jeddah) dan RS Hada (Taif).

Sementara itu tim ketiga bertugas memantau pemulasaran mayat di Al Mu’ashim secara terus menerus. Tim ketiga ini bekerja dengan dua pola yaitu pola pertama dengan mempelajari file data pelengkap jamaah yang menjadi korban Mina melalui slayer, tas, dokokumen administrasi perjalanan, kartu petunjuk hotel, hingga kartu bus.

Tim ketiga juga akan masuk ke bagian DVI (Disaster Victim Identification) untuk menelusuri sidik jari para korban. Hal ini penting karena lima hari setelah kejadian kondisi jenazah semakin memburuk di mana wajah sulit dikenali karena sudah membengkak.

“Pihak Al Mu’ashim juga telah melakukan penguburan sejak Senin (28/9), terutama untuk korban yang sudah teridentifikasi oleh negara masing-masing, mengingat jika didiamkan akan menimbulkan wabah penyakit,” kata Arsyad Hidayat.

Sekretaris Daker Mekkah Nur Alia Fitra sampai rabu dini hari pukul 02.00 waktu setempat melaporkan masih ada 78 jamaah haji Indonesia yang belum kembali ke pemondokan. Sementara itu Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KKRI) di Jeddah telah berhasil melobi otoritas Saudi untuk mengakses data dan kamar jenazah korban Mina.

Otoritas Saudi mengizinkan tim haji Indonesia untuk memperoleh data-data korban termasuk data fisik dan sidik jari. Informasi sidik jari para korban sangat penting untuk melakukan identifikasi, apalagi untuk korban yang kehilangan kartu identitas mereka.

Kementerian Agama Bentuk Tiga Tim Pencari Korban Mina

The post Kementerian Agama Bentuk Tiga Tim Pencari Korban Mina appeared first on Bulet.in.