Supriono Sengaja di Bungkam Agar Tidak Terlihat Kipranya
DETIKSUMSEL.COM,BANYUASIN-Hubungan kurang harmonis antara Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian dengan Wakil Bupati SA Supriono diduga sengaja di kondisikan oknum tertentu dan kondisinyapun saat ini makin buruk. Hal ini dimaksudkan agar kipra mantan Inspektur Banyuasin tidak terlihat, dan Supriono yang memahami birokrasi pemerintahan tidak bisa berbuat banyak atas pelanggaran yang selama ini terjadi.
Widodo melalui surat elektroniknya awalsomad1224@gmail.com mengirim pesan kepada detiksumsel.com menilai SA Supriono merupakan sosok yang cerdas, sederhana dan merakyat. " Tapi pada saat ini Supriono sengaja di bungkam dan di telikung, supaya tidak terlihat kiprahnya, yang lebih parah beliau di khianati oleh bupati Yan Anton.cs,"katanya.
Padahal didalam UU Kepala daerah terang Widodo sangat jelas pembagian tugas dan fungsi antara Bupati dan Wakil Bupati. "Artinya ketika tugas tidak diberikan,maka itu pelanggaran terhadap undang-undang,"katanya.
Dengan kondisi ini terang Widodo,seharusnya DPRD Kabupaten Banyuasin yang mempunyai kewenangan dalam hal pengawasan seharusnya melakukan upaya menyelesaikan persoalan tersebut. "Bagaimana mau ngurusi rakyat, kalau pemimpinnya saja tidak sepaham, pembagian tugas tidak jelas. Ini masalah besar dan dewan dituntut untuk segera menyelesaikab persoalan ini,"tegasnya.
Begitu juga Ismail melalui pesan elektroniknya tegak_bersatu@yahoo.co.id mempertanyakan ketidakhadiran Camat Sumber Marga Telang dan perangkatnya pada saat Wabub Supriono datang ke Kecamatan tersebut. " Ngapo camat dak hadir? itu pertanyaan?, sebenarnyo camat tu mau hadir tapi takut, karena para camat adalah para penghamba jabatan, maka karena jabatan mereka tidak lagi membudayakan etika dan membudaya Silaturrahmi itulah corak pejabat kita,"katanya.
karakter seperti ini tetangnya, sudah tertanam sejak otonomi daerah berlangsung, dan di Kabupaten Banyuasin watak ini sudah turun temurun dari pimpinan yang lalu, akhirnya membudaya hingga peralihan kekuasaan sampai saat ini. " emosi dan jiwa seorang pemimpin akan menurun dari biangnya, karena faktor genetik yang menentukan, kita jadi bertanya apa ini akan berlangsung terus menerus, apabila demikian maka ini adalah budaya bangsa yang model baru dan tercipta secara tidak sengaja oleh para penghambah kekuasaan dan jabatan, maka budaya silaturahmi, saling menghormati, saling menghargai, saling asah dan asuh, akan terkikis dengan sendirinya dari hati para pejabat yang menghambahkan kekuasaan, dan yang tinggal hanya saling sikut, saling intip, saling hardik, saling jegal, saling begal, dan tumbuhlah struktur pemerintah yang di dasari oleh LIKE & DISLIKE, yang penting keuntungan semata yang di kejar pada saat pemegang kekuasaan,"tandasnya.(Faz)
Posting Supriono Sengaja di Bungkam Agar Tidak Terlihat Kipranya ditampilkan lebih awal di Detik sumsel.